Friday, August 24, 2012

Pekanbaru oh Pekanbaru

Long time no post, posting posting udah di kota yang beda. PEKANBARU. and this is it abaout my new city.

Panas adalah kata pertama yang kemungkinan besar akan saya ucapkan jika ada yang bertanya bagaimana kondisi Pekanbaru. Letaknya yang dekat dengan khatulistiwa disertai dengan tanah yang menyimpan minyak membuatnya sempurna menjaga temperatur udara cukup tinggi. Bahkan malam hari juga panas. Tinggal disini berhasil membuat kulit saya dua tingkat lebih gelap. Saya merasa matahari di sini bersinar lebih terang.


Motor dimana-mana. Sepertinya di kota inilah saya "dipaksa" kudu harus mesti wajib bisa memgendarai motor sendiri. Kendaraan umu susahnya setengah gila. Mesti lebih giat lagi buat belajar motor :[

Toko-toko tutup ketika jumatan. Satu hal ini yang sangat saya sukai tentang Pekanbaru. Sebagian besar toko tutup menjelang sholat jumat dan akan dibuka kembali usai sholat.

Not an early town. Jika di Jakarta jam dua pagi ke pasar maka kita akan menemukan kesibukan yang luar biasa antara pembeli dan penjual. Kalo di Pekanbaru? Jam 6 pedagang baru menata dagangannya kecuali untuk pedagang yang menjadi tempat kulak-an pedagang yang lain itupun mereka baru buka jam 5 pagi.

Timbangan. Para pedagang di sini hampir selalu  menggunakan timbangan dalam memenuhi permintaan pembeli. Beli cabe 2000 ditimbang, beli wortel 3 biji ditimbang dan hampir semua pedagang melakukannya. Tidak seperti di Jakarta yang jika kita berbelanja cabe 2000 hanya sekedar dikira-kira berapa genggam pedagang. Kecuali telur yang kalo di Jakarta dibeli dengan ditimbang di Pekanbaru telur dibeli perkarpet, satu karpet isi 30 butir telur.


Minang. Rumah makan minang gampang sekali ditemui disini, mengingat sebagian besar penduduk kota ini berasal dari suku minang. Bahasa persatuan di sini juga Minang dengan campuran Melayu (I need subtitle,please!!!). Hal ini yang membuat saya menjadi lebih pendiam dan kesulitan
ngobrol ama anak kecil yang logat Melayunya kental.

Masjid-masjid yang besar. Di kota ini kita akan sering melihat masjid yang cukup besar dengan kubah hijaunya. Kondisi masjid di kota ini terbilang baik bahkan banyak yang mewah dengan tempat wuduk (this is the way they say “wudhu’”) wanita berada di dalam masjid ^^.


Berada di tengah-tengah. Kota Pekanbaru adalah kota tanpa pantai yang jauh dari gunung. Dataran tinggi terdekat yang biasa jadi tujuan wisata warga adalah Bukik (Bukittinggi) yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam. Pantai terdekat? Entahlah, pantai Padang mungkin. Belum sempat menjelajah, jadi masih buta peta.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...