Monday, December 19, 2011

my cute nephew..

Pic with my cute nephew,,
ceria semua ketemu ma'su dandiannya..
hehhehe..






karena my beloved di panggil pa'su sama mereka, ketempuanlah saya dipanggil ma'su..
ma'su dandian, kenapa dandian, dandian itu panggilan dari mamih mertua ke saya..
jadi saya punya panggilan baru, ma'su dandian..


Salam
See you in next posting..

Wednesday, December 14, 2011

Love to See Her Smile..

tentang hijab saya..

Baca blognya Kak Assad tentang 99 hijab stories jadi agak terinspirasi nulis tentang hijab saya..

and this is it..

Bicara soal hijab. Sebenarnya saya belumlah pantas untuk membicarakan atau bahkan menginspirasi sahabat-sahabat muslimah diluaran sana karena saya pun belum sempurna dalam berhijab. Tapi kembali lagi saya ingat nasehat seorang sahabat "jangan pernah menunggu waktu yang sempurna dalam memulai kebaikan karena kita tidak akan pernah menemukan waktu yang sempurna itu"

Awal mula berhijab adalah ketika saya masuk sekolah SMP, awalnya karena diminta papa saya, "nanti kalo sudah masuk SMP kamu pakai hijab biar putih ga kena matahari" mungkin ada yang tertawa membacanya tapi itulah kenyataannya. Entah ketika saya kelas 3 atau kelas 4 SD saya sempat bertanya pada papa saya. Saya menanyakan soal jagung kebetulan mama berjualan sayuran dan salah satu yang dijual mama adalah jagung dan jagung itu tidak semua kulitnya dibuka hanya sebagian yang dibuka dan jagung itulah yang saya pertanyakan. Di bagian jagung yang tertutup kulit keadaannya lebih segar dibanding yang tidak tertutup kulit. Dan dengan kepolosan seorang anak kecil saya bertanya pada papa saya "pah kok jagungnya yang ditutup kulit lebih segar ya padahal yang kebuka udah kisut jagungnya" dan jawab papa saya "nah itu makanya papa nyuruh kamu pake hijab yang ditutup itu lebih bagus gag jadi kisut dan layu"

Dari situlah saya termotivasi untuk berhijab dan ketika lulus SD dan papa saya mengingatkan untuk berhijab ketika SMP saya meng-iya-kan tanpa menolak. Walaupun ketika SMP saya hanya buka tutup hijab hanya berhijab ketika berangkat ke sekolah dan ketika pergi keluar rumah dan ketika dirumah dan dilingkungan rumah saya tidak berhijab.

Tak ada kendala ketika SMP, tak ada guru yang melarang tapi kadang banyak teman2 yg menanyakan "kok pake hijab sih kalo pake hijab kan ga boleh pacaran"  dengan pemikiran anak SMP saya hanya tersenyum-senyum kala itu.

Begitupun ketika SMA. Tak ada kendala berarti, alhamdulilah tetap istiqomah berhijab dan syukur alhamdulilahnya lagi dirumah dan di lingkungan rumahpun saya mulai untuk berhijab. Seperti ketika SMP ketika SMA pun alhamdulilah pergaulan dengan lawan jenis saya terjaga a.k.a tidak pacaran. Pikir saya apa kata orang cewe berhijab kok jalan berduaan pegang-peganganan tangan padahal dalam islam jangankan berpegangan tangan, bersentuhan kulit dengan yang bukan mahram pun di larang.

Lulus SMA, saya melanjutkan kuliah di salah satu sekolah tinggi di Jakarta, saya akui itulah masa-masa terendah saya dalam keimanan. Saya sudah tidak pernah mendatangi dan duduk di majelis ilmu akherat, saat kuliahlah saya mulai mengenal aktifitas pacaran saya tidak memandang saya yang berhijab saya yang harus menjaga sikap saya sebagai seorang muslimah dan saya tidak menghargai diri saya. Walau saya masih tetap istiqomah dengan hijab saya tapi ketika itu berhijab bukan karena mengikuti perintah Allah, tapi lebih karena malu jikalau hijabnya di lepas "apa kata orang" tapi syukur alhamdulilah ketika itu saya masih punya rasa malu karena setau saya "malu adalah sebagian dari iman" betul? Keadaan itu terus berlanjut hingga lulus kuliah dan bekerja.
Ketika lulus kuliah dan bekerja saya mulai dihantui perasaan takut ga laku dan jadi perawan tua karena itulah saya benar2 "open" dengan lawan jenis dan akhirnya saya melakukan aktifitas mendekati zina a.k.a pacaran hingga pada suatu hari datang seseorang yang melamar saya dan itu bukan pacar saya. Dan dia memilih saya karena saya berhijab dan tetap istiqomah dengan hijab saya. Ada satu kata-kata dari orang ini ketika dia datang meminta saya ke orang tua saya "Bukan saya ga mau pacaran sama sefri tapi saya mau menjaga dia, dia berhijab, dia tau agama, dia tau ilmu gimana jadi seorang muslimah, jangan sampai dia jelek dimata Allah hanya karena saya macarin dia padahal dia sudah berusaha untuk punya nilai plus di mata Allah dan caranya adalah dengan saya menikahi sefri" Deg! Ketika dengar dia bilang itu ke orang tua saya, saya merasa diingatkan, betapa berdosanya saya tidak menjaga pergaulan saya tidak menghargai saya yang sudah berhijab. Subhanallah Allah memang punya caranya sendiri untuk mengingatkan hambanya. Dan bersyukur alhamdulillah betapa sayangnya Allah ke saya, Dia mengingatkan saya dengan memberikan imam yang insya allah akan menjadi imam saya di dunia dan di akherat nanti. Dan memang jika kita punya niat baik pasti dimudahkan jalannya dan dengan proses yang tidak lama hanya sebulan alhamdulilah saya dan dia menikah tanggal 11 November 2011, sejak itu saya jadi lebih banyak bersyukur. Begitu banyak nikmat Allah yang telah Dia berikan untuk saya.
Hijab style by Anness Humaira

Ketika banyak sahabat-sahabat muslimah diluaran saya yang ingin berhijab tapi tidak mendapat restu dari orang tua tapi saya bahkan didorong oleh orang tua saya untuk berhijab. Dan ketika banyak sahabat-sahabat di luar sana banyak menemui kendala dan hambatan baik di sekolah atau di dunia kerja karena mereka berhijab tapi Alhamdulilah saya dimudahkan dan tidak diminta untuk menanggalkan hijab saya. Dan bahkan ketika terbersit hasrat dan keinginan untuk menanggalkan hijab saya selalu diingatkan oleh Allah. Bukan sekali dua kali ketika muncul hasrat itu dan ketika itu pula ada sahabat saya yang berhijab seperti mengingatkan "ini lho, gw aja yang dulunya ga pake hijab sekarang berhijab masa lo yang udah lama berhijab mau dilepas hijabnya" Syukur alhamdulilah ya Allah.

Buat sahabat sahabat muslimah yang belum diberi hidayah untuk berhijab, hidayah itu dicari coba datang ke majelis ilmu akherat insya allah akan ada hidayah disana. Buat sahabat muslimah yang belum yakin dan takut kalau berhijab akan begini begitu janganlah takut, yakin Allah bersama kita, takut ga dapat kerja? Rezeki Allah yang mengatur. Takut ga dapat jodoh? Jodoh pun Allah yang mengatur, bukankah wanita yang baik akan mendapat suami yang baik dan begitu pula sebaliknya? Nah apa salahnya kita memperbaiki nilai diri kita di mata Allah hingga Allah pun mau memberi jodoh yang sama baiknya atau bahkan lebih baik dari kita. Intinya adalah yakin Allah selalu kasih yang terbaik buat kita tinggal bagaimana kita ikhlas menerima ketetapanNya. Begitu juga dengan masalah hijab, Allah memerintahkan kita untuk berhijab berarti itulah yang terbaik untuk kita para wanita muslimah umatnya Nabi Muhammad. Atau ada sahabat muslimah yang merasa belum 'baik' untuk berhijab,  berhijab dulu nanti sikap dan prilaku kita akan jadi baik.
Sekali lagi jangan menunggu waktu sempurna untuk memulai suatu kebaikan karena kita tak akan pernah menemukannya dan sekali lagi saya juga bukanlah orang yang sempurna dengan hijab, perilaku, atau sikap tapi sebagai seorang muslim kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan. Betul?

Salam hijab..

Monday, December 12, 2011

a month with him..

a month with him, hope everything gonna be ok till the end of time..

hijab style by Anness Humaira
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...